Penandatanganan MOU antara UIN SMH Banten Dengan IAIN Tazkia Bogor

Senin (23/05/2022)- Universitas Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten bekerja sama dengan Insitut Agama Islam Tazkia Bogor serta Universitas Cendekia Aditama sukses mengadakan acara expert lecture yang beragendakan penandatanganan kerja sama antar kedua instansi serta Seminar dengan tema "Peluang dan Tantangan Fintech Syariah bagi Generasi Milenial" Dengan dihadiri oleh civitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, serta perwakilan dari Institut Agama Islam Tazkia Bogor. Acara ini berhasil menarik animo Mahasiswa, tercatat hampir 300 Mahasiswa hadir secara langsung di tempat serta 3000 peserta dari ke-tiga Instansi yang mengikuti acara tersebut secara daring. Bertempat di lantai 2 Aula Sjadzeli Hasan Kampus 1 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, acara ini bertujuan untuk menyosialisasikan Islamic Financial Technology kepada generasi Milenial, khususnya Mahasiswa dan Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sebagai pusat study Sharia Economic di wilayah Banten. Dalam kampanye terkait fintech syariah, telah dibentuk AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia). Tempat dimana seluruh penyedia jasa dan pelaku sekaligus pengguna Fintech Syariah berkumpul dalam satu suara untuk membumikan Fintech Syariah. Selain itu AFSI juga memberikan edukasi mengenai fintech legal dan syar’i dengan tujuan menghindarkan generasi muda dari kerugian oleh fintech ilegal.

Berdasarkan data faktual, Assoc. Prof. Dr. Muniati Mukhlisin, M.Acc., CFP., IFP. Salah satu Founder AFSI, Memaparkan bahwa dari total 140 fintech yang legal hanya terdapat 10 fintech berbasis syariah, dan 1500 selanjutnya adalah ilegal fintech. Data ini menunjukan bahwa generasi muda saat ini masih kurang familiar dengan fintech berbasis syariah. Padahal sejatinya fintech Syariah merupakan salah satu kegiatan yang sesuai dengan motto mahasiswa FEBI UIN Banten yaitu “siap bersaing dengan tuntutan zaman.” Pada perkembangan society 5.0 saat ini, manusia dituntut untuk lebih cepat daripada perkembangan informasi dan teknologi. Begitu pula dengan kegiatan finansial sehari-harinya, manusia semakin di tuntut untuk semakin cepat namun juga tetap harus sesuai dengan ketentuan syariah. Maka Fintech Syariah dianggap sarana paling praktis dan sesuai dengan pemenuhan tuntutan zaman. Apa lagi dengan kultur Indonesia dimana masjid-masjid di setiap daerah merupakan pusat berlangsungnya kegiatan umat, maka AFSI menargetkan kegiatan sharia economic dan dakwah keislaman dapat berjalan sejajar di setiap masjid-masjid di seluruh Indonesia. AFSI mengajak para pelaku ekonomi dan generasi muda untuk sama sama Berhijrah ke syariah dan halal lifestyle demi menunjang kehidupan dan penghidupan yang lebih baik. Selain itu terselip pula harapan bahwa kedepannya daerah serang dapat menjadi pelopor fintech Syariah di wilayah Banten. [RED/CICILIA]